Amazon Dahomey, prajurit wanita tangguh dari Afrika

Amazon Dahomey adalah sebuah unit pasukan dari Kerajaan Dahomey yang dahulu berdiri di wilayah Benin, Afrika Barat. Uniknya pasukan ini hanya berisi prajurit wanita namun memiliki kekuatan dan kemampuan perang yang mumpuni. Nama Amazon Dahomey adalah nama yang diberikan orang-orang Eropa terhadap pasukan ini karena terinspirasi dari suku prajurit wanita Amazon dalam mitologi Yunani. Sedangkan orang Dahomey menyebut pasukan ini sebagai mino atau dalam bahasa Fon (bahasa yang biasa digunakan orang Dahomey) artinya ibu kami.

Amazon Dahomey pertama kali dibentuk oleh Raja Houegbadja yang memimpin dari 1645 sampai 1685. Penerus Houegbadja, Raja Agaja (1708-1732) menjadikan Amazon Dahomey sebagai pengawal raja. Jumlah prajurit Amazon Dahomey awalnya berjumlah ratusan namun ketika masa pemerintahan Raja Gezo jumlah prajuritnya ditambah karena saat itu Kerajaan Dahomey tengah menghadapi serangan kerajaan lain.

Di pertengahan abad 19 jumlah prajurit Amazon Dahomey berjumlah 3000-5000 prajurit. Semua prajurit Amazon Dahomey diharuskan menikah dengan raja namun pernikahan tersebut hanya sebatas formalitas untuk menunjukkan kesetiaan mereka kepada raja. Jika ada prajurit yang hamil maka dia akan menerima hukuman mati. Amazon Dahomey sering melakukan misi menyerang desa-desa untuk mendapatkan budak yang merupakan komoditas dagang utama Kerajaan Dahomey.

Prajurit Dahomey juga mendapatkan hak-hak istimewa yang tidak didapatkan tentara lain seperti diperbolehkan tetap berada di istana meskipun hari sudah malam (prajurit lain tidak boleh berada di istana ketika malam datang) dan banyak dari prajurit Amazon Dahomey yang memiliki budak. Untuk menjadi prajurit Dahomey para wanita ini mendapatkan pelatihan yang sangat keras bahkan lebih keras dari prajurit biasa. Pelatihan keras ini bertujuan untuk membentuk prajurit yang kuat dan berani di medan perang.

Prajurit Amazon Dahomey dipersenjatai oleh tombak, pedang pendek, dan panah namun pada perkembangannya peran panah sebagai senjata jarak jauh diganti oleh senapan. Ketika di medan tempur pasukan Amazon Dahomey bertugas sebagai pengawal raja dan mendapatkan tahanan perang. Amazon Dahomey beraksi terpisah dari pasukan utama, mereka mempunyai komandan sendiri dan komandan tersebut juga seorang wanita. Banyak dari tentara musuh yang dipenggal kepala oleh prajurit wanita tersebut untuk dijadikan trofi.

Memasuki tahun 1870 jumlah pasukan Amazon Dahomey berkurang menjadi 1700 prajurit meskipun begitu kualitas pasukan tersebut tidak berkurang. Amazon Dahomey masih dipercaya untuk melakukan misi penyerangan ke berbagai wilayah. Di akhir abad 19 keberadaan Kerajaan Dahomey terancam oleh negara-negara Eropa yang mulai menguasai wilayah-wilayah di Afrika. Pada tahun 1890 pecah perang antara Dahomey dan Prancis.

Perang Prancis-Dahomey bermula ketika Prancis menjadikan wilayah pelabuhan Cotonou sebagai koloni Prancis namun Kerajaan Dahomey tidak mengakui klaim tersebut dan menyerang daerah tersebut. Meskipun prajurit Amazon Dahomey unggul dalam pertarungan jarak dekat namun mereka menjadi tak berdaya ketika berhadapan dengan senjata Prancis yang lebih superior. Pada tahun 1892 perang antara Prancis dan Dahomey kembali terjadi dan perang ini menandai berakhirnya riwayat Kerajaan Dahomey karena Raja Behanzin diasingkan sementara wilayah Kerajaan Dahomey menjadi wilayah kekuasaan Prancis dan pasukan Amazon Dahomey pun dibubarkan.

Setelah Kerajaan Dahomey runtuh banyak dari prajurit Amazon Dahomey yang lebih memilih hidup tenang dibawah kekuasaan Prancis. Sebagian dari mereka ada yang menikah namun banyak dari mereka yang tidak mau menikah bahkan beberapa dari mereka ada juga yang terus melakukan perlawanan terhadap Prancis.