Biography Marilyn Monroe lahir dengan nama Norma Jeane Mortenson di Los Angeles County Hospital pada tanggal 1 Juni 1926 sebagai anak ketiga dari Gladys Pearl Baker. Monroe menjalani sebagian besar masa kecilnya di perumahan dan sebuah panti asuhan. Ia menikah untuk pertama kalinya pada usia enam belas tahun. Ketika bekerja di sebuah pabrik sebagai dampak perang dunia II pada 1944, ia bertemu dengan seorang fotografer dan memulai karier pin-up modeling yang sukses. Pekerjaan tersebut berujung pada kontrak-kontrak film berjangka pendek dengan Twentieth Century-Fox (1946–1947) dan Columbia Pictures (1948). Setelah serangkaian peran film kecil, ia menandatangani sebuah kontrak baru dengan Fox movies pada 1951.

Sepanjang dua tahun berikutnya, ia menjadi seorang aktris populer dengan peran-peran dalam beberapa film komedi, yang meliputi As Young as You Feel dan Monkey Business, dan dalam film drama Clash by Night dan Don't Bother to Knock. Monroe menghadapi sebuah skandal saat foto-foto telanjangnya terbongkar yang diambil sebelum menjadi seorang bintang, namun bukannya merusak kariernya, kasus tersebut meningkatkan tawaran terhadap perfilman. Historycal

Monroe membintangi tiga film yang dirilis pada 1953, yang menjadikannya simbol seks utama dan salah satu penampil paling berbayar di Hollywood. Film pertama dari ketiga film tersebut adalah film noir Technicolor Niagara, dimana ia berperan sebagai perempuan jahat yang berencana untuk membunuh suaminya, yang diperankan oleh Joseph Cotten. Pada waktu itu, Monroe dan artis tata riasnya Allan "Whitey" Snyder mengembangkan tata rias yang akhirnya menjadi ciri khas nya: alis gelap melengkung, kulit pucat, bibir merah "glossy" dan kesan cantik.

Niagara merupakan salah satu film paling vulgar sepanjang karier Monroe, dan film tersebut menampilkan adegan-adegan dimana tubuhnya hanya ditutupi oleh selimut atau handuk, yang dianggap mengejutkan para audien pada masa itu.

Film kedua Marilyn pada tahun tersebut adalah film komedi musikal Gentlemen Prefer Blondes, yang akhirnya menjadikannya legenda dengan jurukan "dumb blonde". Film ini dibuat berdasarkan novel best seller karya Anita Loos. Film tersebut berkisah tentang dua orang "Show Girl" bernama Lorelei Lee dan Dorothy Shaw, yang diperankan oleh Monroe dan Jane Russell. Peran Lorelei awalnya ditujukan untuk Betty Grable, yang telah menjadi "Bombshell" paling populer dari 20th Century-Fox pada 1940-an. Sebagai kampanye publisitas film tersebut, Marylin dan Jane Russel menyematkan jejak tangan dan kaki mereka pada semen basah di luar Grauman's Chinese Theatre pada bulan Juni 1953. Gentlemen Prefer Blondes dirilis tak lama setelah itu dan menjadi salah satu kesuksesan box office terbesar pada tahun tersebut dengan keuntungan sebesar $5.3 juta, lebih dari dua kali lipat dari biaya produksinya.

Meskipun Monroe telah menjadi salah satu bintang terbesar 20th Century-Fox, kontraknya tak diperpanjang sejak 1950, yang menandakan bahwa ia dibayar paling sedikit ketimbang bintang-bintang lainnya. Ia juga berusaha untuk beralih peran, dan upayanya untuk tampil dalam film-film selain komedi dan musikal dihalangi oleh Zanuck, yang memiliki kebencian pribadi yang kuat terhadapnya dan tidak memikirkan bahwa ia akan meraih studio tersebut karena pendapatan lebih banyak dalam genre drama. Saat menolak untuk memulai syuting komedi musikal lainnya, sebuah versi film dari The Girl in Pink Tights, yang dibintangi oleh Frank Sinatra, studio tersebut menangguhkannya pada 4 Januari 1954.

Pada September 1954, Monroe memulai pemfilman film komedi karya Billy Wilder berjudul The Seven Year Itch, dimana ia beradu peran dengan Tom Ewell sebagai wanita yang menjadi objek fantasi seksual tetangganya yang telah menikah. Meskipun film tersebut mengambil gambar di Hollywood, studionya memutuskan untuk memajukan publisitas dengan melakukan pemfilman sebuah adegan di Lexington Avenue, New York. Saat syuting, Monroe berdiri sebuah sebuah jalur subway dengan angin yang mengangkat rok gaun putihnya, yang menjadi salah satu adegan paling terkenal dari kariernya. Syuting tersebut berlangsung selama beberapa jam dan diikuti oleh kerumunan berjumlah sekitar 2,000 orang.

Setelah pembuatan film Itch selesai pada November, Monroe memulai pertempuran baru untuk kontrol atas kariernya dan meninggalkan Hollywood untuk pergi ke East Coast, dimana ia dan fotografer Milton Greene mendirikan perusahaan produksi mereka sendiri, Marilyn Monroe Productions (MMP), sebuah tindakan yang kemudian disebut "alat" dalam meruntuhkan sistem studio. Film produksinya sendiri berjudul "The Prince and The Showgirl" rilis pada tahun 1957 dan ia menjadi bintang utama di film produksinya sendiri.

Menurut agennya yaitu Johnny Hyde, mengatakan bahwa Marilyn Monroe pernah melakukan dua operasi plastik. Yang pertama membentuk kembali tulang rahang di bagian hidung dan yang kedua melakukan implan dagu.

Pada 1956, dia menikah dengan penulis naskah Arthur Miller, sampai akhirnya bercerai pada 1961. Mereka menikah secara Yahudi dan Marylin sempat berpindah agama menjadi Yahudi.

Ada hal unik lainnya yang terjadi pada tahun 1956.  Pasalnya, ditahun inilah Marylin bertemu Ir Soekarno. Sebenarnya pertemuan Marilyn dan Bung Karno tak pernah direncanakan. Ada yang mengatakan kalau kedekatan Marilyn dan Bung Karno adalah akting yang sudah disusun dalam sebuah skenario. Kreatornya sendiri adalah CIA yang diduga sengaja ingin mendekatkan Marilyn dengan Soekarno. Tujuannya jelas agar nanti tercipta skandal yang akhirnya meruntuhkan posisi Soekarno sebagai presiden Indonesia.

Setahun usai bercerai dengan Miller, Monroe mendapat tawaran untuk berperan dalam film Something's Got to Give. Namun, dia sering absen dari lokasi syuting karena sakit.

Pada Mei 1962, dia menghadiri pertunjukkan dan menyanyikan lagu "Happy Birthday" kepada Presiden AS John F Kennedy. Sejak bercerai untuk kesekian kalinya, hubungan Monroe berikutnya kerap menjadi santapan media. Termasuk kisah cintanya dengan Presiden John F Kennedy, hingga cinta terlarang dengan kedua saudaranya yakni Bobby maupun Jack Kennedy. Konon Monroe akan mengungkap habis perselingkuhan tiga pejabat AS itu dengan dirinya. Keluarga Kennedy ketakutan. Jelas, mereka adalah salah satu keluarga paling dihormati di AS.

Pada 5 Agustus 1962, Monroe ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di rumahnya, di Los Angeles. Saat itu, Monroe berusia 36 tahun.

Dikutip dari harian Inggris Daily Mail, Monroe diyakini tewas di tangan keluarga Kennedy, di mana Bobby yang juga kekasihnya terpaksa menghabisi Monroe demi menutup mulutnya. Bobby meyakini, Monroe mencatat seluruh rahasia keluarga ke dalam catatannya.

Meski begitu, kematian yang tragis ini sangat misterius. Sebab, Monroe ditemukan tewas dalam keadaan telanjang namun tak ditemukan alkohol maupun gelas minuman, kecuali sebotol obat-obatan yang nampak dibuka dengan paksa. Marylin Monroe dimakamkan dengan mengenakan busana Emilio Pucci favoritnya.