27 Desember 2007, Perdana Mentri Pakistan Benazir Bhutto baru saja berpidato di hadapan pendukung Partai Rakyat Pakistan (PPP) di kota Rawalpindi ketika iring-iringan partainya diguncang oleh ledakan bom. Bhutto disebutkan baru saja meninggalkan iring-iringan ketika ledakan itu terjadi. Dua pengendara sepeda motor melepaskan tembakan ke arah SUV milik Bhutto dengan menggunakan senjata jenis AK-47 tepat ketika mobilnya hendak meninggalkan tempat kejadian. Pada saat yang bersamaan, seorang pengebom bunuh diri meledakkan diri di samping kendaraannya. Hingga saat ini masih belum jelas kalau kematiannya diakibatkan oleh ledakan itu sendiri atau tembakan para penembak.

Rahman Malik, salah seorang penasihat keamanan Partai, berspekulasi bahwa sang pembunuh melepaskan tembakan sesaat setelah Bhutto meninggalkan iring-iringan, mengenai dada dan lehernya, sebelum meledakkan diri. Malik menyalahkan pemerintah yang gagal mengamankan Bhutto.

Dia dibawa dalam keadaan tidak sadar ke RSU Rawalpindi. Sebanyaknya 20 orang terbunuh dalam ledakan tersebut. Juru bicara PRP Farhatullah Babar awalnya mengumumkan bahwa Bhutto baik-baik saja. Kematian Bhutto diumumkan pada pukul 18:16 waktu setempat